Jakarta – Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui anak perusahaannya Telin bekerja sama dengan Singtel mengembangkan Sistem Komunikasi Bawah Laut (SKKL) guna menguasai pasar data center di Asia South East Association Nations (ASEAN).
Langkah ini menghubungkan Batam dan Singapura yang berada dalam konsorsium INCISA (Indonesia Singapore Cable System).
“Di masa mendatang, pasar kabel bawah laut global siap untuk pertumbuhan yang belum pernah terjadi, menjadikan Batam dan Singapura sebagai lokasi utama untuk investasi data center. Kabel bawah laut INSICA akan memenuhi kebutuhan penting untuk interkonektivitas data center di antara lokasi-lokasi strategis utama ini,” kata Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba pada Kamis (6/6/2024).
Sistem kabel sepanjang 100 km ini akan menghadirkan kabel bawah laut yang terdiri dari 24-pasangan serat optik dan dua jalur kabel darat yang beragam sehingga menawarkan kapasitas maksimum hingga 20 TB per detik per pasangan serat optik.
Hal ini akan memberikan bandwidth yang unggul, konektivitas tanpa batas, dan keamanan jaringan yang kuat serta memungkinkan pembagian sumber daya dan skalabilitas yang efisien.
Jalur baru yang disediakan INSICA ini juga akan meningkatkan perlindungan dan keandalan jaringan serta memastikan data center beroperasi 24/7 tanpa gangguan. Selain itu mendukung lonjakan lalu lintas telekomunikasi data center antara Singapura dan Batam.
“Dengan sistem kabel ini, kami dapat meningkatkan konektivitas antara kedua negara untuk mendukung beban kerja AI dengan higher power density yang intensif dari enterprises dan perusahaan cloud,” tutur Vice President of Digital Infrastructure & Services Singtel, Ooi Seng Keat.
“Pengembangan sistem kabel INSICA adalah langkah yang kami ambil dalam merancang hyper-connected ekosistem digital untuk memenuhi permintaan jangka panjang, untuk merealisasikan masa depan digital kawasan ini dan meningkatkan ekonomi regional.” (adm)
Sumber: detik.com