Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan penjahat siber meminta tebusan US$8 juta atau Rp3 miliar guna menghentikan serangan siber ransomware jenis terbaru Brain Cipher ke Pusat Data Nasional Sementara.
Kondisi ini telah melumpuhkan layanan publik antara lain layanan keimigrasian. Pusat Data Nasional Sementara yang mengalami insiden serangan siber berlokasi di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
“Mereka menyebutkan namanya Brain Cipher itu varian mutasi dari LockBit 3.0,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
Kerugian yang terjadi usai Pusat Data Nasional Sementara tumbang tidak menyebutkannya secara pasti.
Namun, sebanyak 210 layanan publik terganggu, tapi yang paling terdampak itu imigrasi karena langsung ke masyarakat dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (adm)
Sumber: detik.com