Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengirimkan sistem deteksi drone ke New York setelah penampakan drone misterius di sejumlah negara bagian AS dalam sebulan terakhir.
Gubernur New York Katie Hochul mengatakan dia mengajukan permintaan bantuan tersebut setelah penampakan drone memaksa Bandar Udara International Stewart terpaksa ditutup selama satu jam pekan lalu.
“Menanggapi permintaan saya untuk sumber daya tambahan, mitra federal kami mengirimkan sistem deteksi drone ke New York,” katanya.
Pemerintah negara bagian AS membutuhkan lebih banyak kewenangan untuk mengatasi masalah ini. Penampakan drone misterius juga dilaporkan terjadi di New Jersey, Pennsylvania, Maryland, Connecticut, dan Massachusetts.
Penampakan drone juga menyebabkan penutupan Pangkalan Angkatan Udara Wright-Patterson di negara bagian Ohio selama satu jam pada Jumat (13/12/2024).
“Kongres harus mengesahkan undang-undang yang akan memberikan kami kewenangan untuk menangani drone secara langsung,” ujarnya.
Senator Chuck Schumer dari New York mengatakan dirinya berharap dapat meloloskan undang-undang (uu) yang akan memberikan penegak hukum setempat lebih banyak kewenangan untuk menyelidiki objek terbang tidak dikenal.
Dia juga meminta agar sistem deteksi drone yang dikirimkan ke New York juga dikirimkan ke New Jersey, tempat sebagian besar penampakan drone ini dilaporkan.
Sementara itu Senator Andy Kim dari New Jersey sempat mengamati langit malam bersama warga setempat meyakini berdasarkan percakapan dengan pilot sipil dan data penerbangan – sebagian besar benda terbang yang ia lihat adalah pesawat biasa.
Menteri Keamanan Dalam Negeri (Mendagri) AS, Alejandro Mayorkas mengemukakan sejumlah penampakan yang dilaporkan warga mencakup drone dan pesawat berawak yang sering disangka sebagai drone tidak ada keterlibatan asing terkait penampakan ini.
Pentagon juga membantah klaim seorang anggota Kongres AS yang mengatakan drone ini datang dari kapal induk Iran. (adm)
Sumber: detik.com