Pemakaian E-Commerce Diprediksi Capai 244 Juta Lebih Tiga Tahun Nanti

Jakarta – Statista Market Insights menyebutkan sebanyak 178,94 juta pengguna e-commerce pada 2022 atau naik 12,79% dibandingkan tahun sebelumnya dari 158,65 juta pengguna. Jumlah ini diprediksi terus naik menjadi sebesar 244,67 juta pengguna pada 2027

“Pasca pandemi, kami menyaksikan transformasi yang menarik dalam perilaku belanja konsumen di Indonesia. Meskipun pandemi memicu lonjakan belanja online secara signifikan, temuan kami menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi,” kata Head of Research Populix Indah Tanip.

Riset Populix membandingkan preferensi belanja konsumen di tiga periode, yaitu sebelum, saat, dan setelah pandemi. Sebanyak 54% responden yang aktif belanja online dan offline memilih belanja online kala pandemi.

Usai pandemi sebesar 49% masih belanja online, sedangkan konsumen yang lebih memilih belanja offline setelah pandemi naik lebih dari dua kali lipat, menunjukkan konsumen masih gemar belanja offline.

Belanja offline di toko diminati dengan alasan bisa langsung merasakan produk dan tak ada biaya kirim. Tangibility (kesempatan) memegang atau merasakan produk secara langsung sebesar 77%, tidak ada biaya pengiriman sebesar 66%, diikuti jarak toko yang dekat sebesar 62%.

Erajaya selaku perusahaan retail perangkat elektronik masih membangun toko fisik dengan menerapkan konsep offline to online (O2O). Di saat bersamaan, gerai konvensional pun turut ditambah di berbagai daerah.

“Itu tidak terlepas dari strategi awal kami dengan terus meningkatkan omnichannel. O2O itu jadi strategi besar kita dari 2019 dan (strategi O2O) harus dikembangkan,” kata CEO Erajaya Digital, Joy Wahjudi.

Konsep ini harus dijalankan secara berbarengan, tak hanya fokus terhadap penjualan online saja atau sebaliknya.

“Fokus kita kembangin di kota-kota ke dua dan ketiga (kota/kabupaten yang skala penduduk/ekonominya di bawah ibu kota provinsi),” ujarnya.

Strategi itu dilakukan dengan membuka Erablu Elektronik, perusahaan patungan Erajaya Digital dan The Gioi Di Dong dari Vietnam di Ciledug, Tangerang pada November 2022.

Erablue menawarkan produk terbaru dari merek elektronik seperti Samsung, Sony, LG, Oppo, Apple, dan lainnya, dalam lingkungan modern.

Perusahaan ini menawarkan keunggulan layanan purna jual seperti pengiriman dan pemasangan gratis dalam satu hari setelah pembelian.

Kemudian, penggantian produk one-to-one dalam waktu 15 hari setelah pembelian untuk produk elektronik konsumen dan peralatan rumah tangga kecil.

EraBlue berkoordinasi dengan para brand principal terkait respons garansi produk cepat untuk mengurangi waktu yang biasanya diperlukan untuk perbaikan.

“Gerai EraBlue baru ini, bekerja sama dengan The Gioi Di Dong, merupakan langkah awal dalam mewujudkan visi untuk menjadi merek ritel terkemuka di sektor elektronik konsumen,” ujarnya.

Erablue terus ekspansi mulai Januari 2024 dengan membuka gerai yang ke-50, melayani masyarakat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dengan produk seperti kulkas, TV, mesin cuci, perlengkapan rumah tangga hingga gadget.

Kemudian hingga akhir Oktober 2024 atau jelang ulang tahun ke-2, sudah ada 80 gerai Erablue dibuka. Lokasi Erablue strategis karena berdekatan dengan pemukiman warga.

Selanjutnya, Erablue Benda Permai di Pamulang, Erablue Plumpang Semper di Jakarta Utara, Erablue Bantar Gebang di Bekasi. Berikutnya, di Karawang dengan membuka sejumlah gerai seperti Rengasdengklok, Teluk Jambe dan Telagasari. (adm)’

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *