OpenAI dan Los Alamos Akan Pakai AI Untuk Penelitian Atom

Jakarta – OpenAI dan Los Alamos National Laboratory akan menggunakan sistem artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) untuk mendorong penelitian atom dan memperkuat keamanan nuklir Amerika Serikat (AS).

Salah satu gagasan besar dari rencana ini adalah menggunakan supercomputer yang ditenagai AI guna mengurangi risiko perang nuklir. AI itu digunakan mengamankan banyak bahan dan senjata nuklir di seluruh dunia.

OpenAI, bekerja sama dengan Microsoft, akan menggunakan O1 yakni model bahasa canggih yang dirancang untuk penalaran kompleks, atau model seri O lainnya di Venado, superkomputer canggih di lab Los Alamos.

Venado telah menggunakan AI canggih untuk memecahkan masalah kritis yang terkait dengan sains dan keamanan nasional. Hal itu termasuk pengobatan penyakit dan astrofisika hingga perlindungan jaringan listrik juga keamanan siber.

Dengan bantuan OpenAI bertujuan lebih meningkatkan dan memperluas kemampuannya. Dalam sebuah pernyataan, OpenAI dan Los Alamos mencantumkan beberapa inisiatif kolaborasi lainnya

Mengidentifikasi pendekatan baru untuk mengobati dan mencegah penyakit
Mencapai era baru kepemimpinan energi AS dengan membuka potensi penuh sumber daya alam dan merevolusi infrastruktur energi negara
Meningkatkan keamanan AS melalui deteksi yang lebih baik terhadap ancaman alami dan buatan manusia, seperti biologi dan dunia maya, sebelum muncul
Memperdalam pemahaman kita tentang kekuatan yang mengatur alam semesta, dari matematika dasar hingga fisika energi tinggi
Meningkatkan keamanan dunia maya dan melindungi jaringan listrik Amerika
Mempercepat ilmu dasar yang mendukung kepemimpinan teknologi global AS.

“AI telah memicu era baru kemajuan ilmiah. Dengan kemampuan dari OpenAI di Venado, kami memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi kepada negara yang tampaknya mustahil hanya beberapa tahun yang lalu,” kata Direktur National Security AI Office Los Alamos, Jason Pruet.

Sebelum ledakan AI, senjata nuklir telah dikaitkan dengan sistem otomatis dan semi-otomatis. Seperti Uni Soviet memiliki sistem yang disebut ‘Dead Hand’. Hal ini dapat membalas serangan nuklir bahkan jika Soviet musnah.

Setelah diaktifkan, sistem ini mampu meluncurkan rudal balistik antarbenua secara otomatis ke mesin yang mendeteksi tanda-tanda serangan nuklir. (adm)

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *