Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mempercepat proses digitalisasi nasional selama satu dekade Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin seperti penetrasi internet naik menjadi 79,50%.
Direktur Utama (Dirut) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemkominfo, Fadhilah Mathar mengatakan selama 10 tahun terakhir Kominfo berfokus pada tiga strategis utama.
Pertama, implementasi pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang meliputi kualitas, cakupan, dan keamanan siber. Kedua, menyiapkan ketersediaan talenta digital dan ketiga, tata kelola termasuk regulasi yang tinggi.
Tiga langkah strategis utama itu ditujukan untuk memastikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil.
“Pada Tahun 2015 terdapat 122 kabupaten tertinggal dari total 514 kabupaten di Indonesia. Namun, pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, jumlah kabupaten tertinggal berkurang menjadi 62 kabupaten,” ucapnya.
Selain itu, tingkat penetrasi internet mencapai peningkatan signifikan yang menandakan upaya yang berhasil dalam perluasan akses internet dan infrastruktur digital di seluruh negeri.
“Penetrasi internet naik dari 34,9% menjadi 79,50%, mencakup sekitar 221 juta jiwa penduduk Indonesia,” ujarnya.
Digitalisasi sektor bisnis juga menjadi penggerak perekonomian nasional terutama untuk meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat inovasi, dan memperkuat daya saing perusahaan.
Kemkominfo mendorong adopsi teknologi di sektor bisnis melalui berbagai inisiatif dan program dukungan
Dengan adopsi teknologi digital, perusahaan dapat mengoptimalkan proses bisnis mereka dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar.
“Ini juga berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan meningkatkan kontribusi sektor bisnis terhadap PDB nasional,” ucapnya.
Sejumlah infrastruktur telekomunikasi dibangun oleh Bakti Kominfo seperti penggelaran tulang punggung serat optik Palapa Ring, pembangunan BTS 4G, peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria-1), penyediaan Akses Internet.
Bakti Kemkominfo menghadirkan sinyal internet itu di wilayah non komersial, yakni pelosok maupun daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Fadhilah Mathar melanjutkan pembangunan infrastruktur digital sudah dilakukan selama 10 tahun terakhir ini.
Pembangunan infrastruktur digital tidak hanya bersifat sementara, tapi harus berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi dan masyarakat Indonesia.
“Kita kawal 10 tahun pembangunan infrastruktur, kita akan lanjutkan hal-hal baik ini di pemerintahan selanjutnya. Sehingga pembangunan infrastruktur untuk perbaikan ekonomi dapat kita realisasikan,” ujarnya. (adm)
Sumber: detik.com