Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan perusahaan ini menghormati dan mematuhi arahan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terkait lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz.
“Kami menekankan pentingnya proses lelang yang transparan, adil, dan efisien dalam mendukung keberlanjutan pertumbuhan bisnis industri seluler di Indonesia,” kata Senior Vice President (SVP) Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang pada Senin (15/7/2023).
Indosat akan memaksimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi yang dimiliki Indosat saat ini untuk memberikan pengalaman mengesankan kepada pelanggan, ditunjang semakin luasnya jaringan distribusi dan pelayanan kami ke pelosok perdesaan di Tanah Air.
Indosat berkomitmen untuk terus mendukung Pemerintah dalam mempercepat pemerataan akses digitalisasi di Indonesia dan menyediakan layanan telekomunikasi kelas dunia, khususnya di kota sekunder di luar metropolitan.
Pada kesempatan terpisah XL Axiata juga mengikuti keputusan dan arahan pemerintah terkait mundurnya pelaksanaan waktu lelang frekuensi 700 MHz dan 26GHz karena penyelenggaraan lelang frekuensi merupakan ranahnya pemerintah.
Sebelumnya, Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo Ismail, mengemukakan pemerintah telah menerima masukan agar lelang frekuensi diminta mundur yang semula akan dilakukan pada Juli 2024.
“Itu para operator mengajukan minta mundur (lelang frekuensi-red). Mereka minta jangan cepat-cepat,” ucapnya.
Ismail tidak mengungkapkan alasan lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz secara pasti.
“Pak menteri belum mutusin waktunya. Kita usahakan tahun ini,” ucapnya.
Frekuensi 26 GHz akan dilelang oleh Kominfo yang memiliki lebar pita 2,7 GHz. Dari keempat operator seluler yang beroperasi, semua operator berminat mengikuti lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz.
Frekuensi 700 MHz memiliki keunggulan dari sisi jangkauannya yang luas, sedangkan frekuensi 26 GHz punya kelebihan dari band tinggi yang cocok digunakan untuk teknologi 5G. (adm)
Sumber: detik.com