Jakarta – Samsung menyematkan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) tidak hanya pada smartphone. Namun, ini juga dilakukan pada home appliance guna memudahkan kehidupan rumah tangga.
“Sekarang eranya segala-galanya AI. Apa-apa AI,” kata Head of Home Appliances Business, Samsung Electronics Indonesia, Joseph Martius di Jakarta pada pada Kamis (19/9/2024).
Bespoke merupakan lini produk anyar Samsung yang terdiri dari kulkas, mesin cuci, pengering, dan air purifier. Semua produk tersebut bisa terkoneksi dengan aplikasi yang dikembangkan oleh Samsung yakni SmartThings.
Joseph Martius mengemukakan AI yang dikembangkan oleh Samsung mampu membuat kehidupan para pengguna menjadi lebih simple hingga ramah terhadap lingkungan.
Pasalnya, teknologi tersebut mampu membuat para penggunanya mampu menghubungkan seluruh produk Samsung dalam satu smartphone.
Dengan begitu para penggunanya bisa memiliki keleluasaan untuk mengontrol alat-alat elektronik rumah tangga buatan Samsung. Jadi, efisiensi penggunaan daya bisa lebih mudah dilakukan pengguna.
“Dengan Bespoke AI sekarang memungkinkan kita sebagai konsumen untuk menghubungkan segala devices kita. Sehingga hidup kita lebih nyaman dan bisa lebih menikmati hidup sesuai dengan tagline kami ‘Do Less Live More’,” tuturnya.
Joseph Martius mengemukakan pemanfaatan AI tersebut bisa dilakukan melalui aplikasi SmartThings yang sudah ada di Playstore atau App Store.
Dari aplikasi tersebut, para pengguna bisa mengontrol seluruh barang elektronik Samsung yang sudah menggunakan smart technology.
Bahkan, kontrol yang dilakukan tidak hanya bisa dilakukan oleh satu orang saja. Samsung juga memberikan kebebasan untuk sharing control kepada sejumlah anggota keluarga lainnya.
“Easy to connect. Bespoke AI dengan SmartThings ini sangat mudah di-connect dengan device di rumah. Setelah login, kita bisa connect sampai 20 orang di rumah. Karena balik lagi di rumah pengen beda-beda. 20 orang bisa punya akses untuk mengatur peralatan rumah tangga,” ujarnya.
Ketika smartphone dan kulkas pintar tersebut sudah terhubung jaringan yang sama, para pengguna bisa memiliki keleluasaan dalam mengatur temperatur suhu perabot elektronik tersebut.
Pengaturan bisa dilakukan tidak hanya dari jarak yang dekat saja. Namun, dari jarak yang cukup jauh pun juga bisa dilakukan.
Untuk suhunya bisa diatur untuk Freezer dari -23 derajat celcius sampai -15 derajat celcius, sedangkan untuk Fridge dari 1 derajat celcius sampai 7 derajat celcius.
Para pengguna juga bisa mengatur brightness mulai dari tingkat low, medium, hingga high. Hal ini tentu membuat para pengguna bisa lebih mengefisienkan penggunaan daya listrik.
Kehadiran AI, ujar Joseph Martius, diharapkan mampu mendorong para pengguna produk Samsung lebih efisien dalam menjalankan kehidupan. Selain itu mendorong agar para pengguna untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
“Kami ingin menjadi partner bagi kehidupan Anda. Makanya dari kami, bagaimana kami bisa terus berinovasi mempermudah, membuat Anda lebih banyak melakukan hal positif. Dengan SmartThings ini kami berharap bukan hanya connected tapi juga kami berharap (bisa) saving energy. Saving energy itu untuk anak dan cucu kita nanti,” ujarnya. (adm)
Sumber: detik.com