Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison berhasil melakukan pengujian registrasi SIM card prabayar menggunakan teknologi biometrik pengenalan wajah (face recognition) pada Rabu (9/10/2024).
Proses pengujian itu dilakukan Kantor Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta.
Hasil positif tersebut turut menambah daftar operator seluler yang sukses uji coba registrasi SIM card menggunakan teknologi biometrik, di mana sebelumnya sudah dilakukan XL Axiata dan Telkomsel.
“Registrasi SIM card biometrik yang dilakukan Indosat hasilnya 100% sukses,” kata Senior Vice President (SVP) Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang di Jakarta.
Dengan keberhasilan pengujian registrasi SIM card menggunakan cara pengenalan wajah, Steve mengatakan, bahwa secara kesiapan operator seluler yang identik warna kuning merah ini siap mengimplementasikan ke pelanggan baru.
“Selain uji coba itu diperiksa juga kesiapan dari backend, makanya penting sekali kesiapan teknologi yang mumpuni untuk percepatan otomatisasi data di belakang, sehingga kebutuhan seperti biometrik ini bisa dilakukan lebih cepat, lebih baik, dan akurat. Itu yang paling penting,” tuturnya.
Cara kerja teknologi biometrik pengenalan wajah (face recognition) bekerja dengan cara memverifikasi identitas pelanggan melalui pemindaian wajah yang dicocokkan dengan data kependudukan di Dukcapil.
Hal ini memastikan pelanggan yang mendaftar merupakan pemilik identitas yang sah.
Dengan begoti operator seluler tidak menyimpan data pelanggan tersebut, melainkan di pemerintah yang dalam hal ini Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Sebelumnya, XL Axiata telah melakukan uji coba registrasi SIM card pakai teknologi biometrik face recognition pada 12 September 2024 di XL Center Gandaria City, Jakarta.
Kemudian, Telkomsel juga sukses pengujiannya pada 4 Oktober 2024 di GraPARI. Jadi, tiga dari empat operator seluler menyatakan kesiapannya registrasi SIM card terbaru tersebut.
Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan meski sejumlah operator seluler telah mengujinya bukan berarti akan diterapkan dalam waktu dekat ini.
“Karena perlu konsultasi publik dan lain-lain, baru bisa ditetapkan. Juga perlu dikaji apakah bertahap atau serentak penerapan biometriknya,” ujarnya. (adm)
Sumber: detik.com