Posted in

Berikut Hasil Laporan Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara Indonesia, Penyebabnya Sakelar Kontrol Bahan Bakar Mesin Dimatikan?

Jakarta – Laporan The Aircraft Accident Investigation Bureau/AAIB (Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara India) menyebutkan beberapa detik setelah Boeing 787 Dreamliner Air India lepas landas, sakelar kontrol bahan bakar mesin pesawat dimatikan sebentar, sehingga kehabisan bahan bakar, sehingga pesawat ini kehilangan daya dorong dan celaka

Perangkat sakelar kontrol bahan bakar mengatur aliran bahan bakar ke dalam mesin pesawat yang digunakan pilot menghidupkan atau mematikan mesin di darat atau untuk mematikan atau menyalakan ulang mesin secara manual jika terjadi kegagalan mesin saat penerbangan.

Sakelar ini dipakai mematikan mesin setelah pesawat tiba di bandara dan dalam situasi darurat tertentu, seperti kebakaran mesin.Namun, ini tidak menunjukkan ada keadaan darurat yang memerlukan penghentian mesin.

Ahli mengatakan pilot tak mungkin tidak sengaja menggerakkan sakelar bahan bakar, sehingga jika digerakkan, efeknya langsung terasa, yaitu memutus daya mesin. Sistem daya dan kabel independen untuk sakelar ini dan katup bahan bakar yang dikendalikan olehnya.

Dua sakelar kontrol bahan bakar pada Boeing 787 Dreamliner terletak di bawah tuas dorong. Sakelar-sakelar tersebut diberi pegas agar tetap pada posisinya terdapat dua mode: cut off dan run.

Untuk mengubah sakelar dari run ke cut off, seorang pilot harus terlebih dahulu menariknya ke atas lalu memindahkannya dari run ke cut off atau sebaliknya.

Menurut perekam penerbangan, beberapa detik setelah lepas landas, sakelar kedua mesin beralih ke posisi cut off dari run satu demi satu dengan jeda sedetik. Jadi, mesin mulai kehilangan tenaga.

Seorang pilot terdengar bertanya ke pilot lain mengapa ia memutus pasokan bahan bakar. Pilot lainnya menjawab ia tidak melakukannya.

Beberapa detik kemudian, sakelar kembali ke posisi run saat sakelar kontrol bahan bakar dipindahkan dari posisi cut off ke run saat pesawat sedang terbang, sistem kontrol masing-masing mesin otomatis mengelola urutan penyalaan ulang. Namun sudah terlambat, pesawat keburu jatuh.

“Tidak ada pilot waras akan mematikan sakelar-sakelar itu saat penerbangan terutama karena pesawat baru mulai menanjak, ” kata Pakar Keselamatan Penerbangan John Nance. (adm)

Sumber: detik.com